Artikel CeQi Terkini :
Home » , , , » 5 Terobosan Jokowi Soal Pasar Tradisional

5 Terobosan Jokowi Soal Pasar Tradisional

Sejak menjabat jadi Gubernur DKI, Joko Widodo sudah melakukan sejumlah terobosan soal pasar di DKI. Sebagian ada yang memperhatikan nasib PKL, sementara lainnya menyangkut fasilitas pasar.

detikcom merangkum lima kebijakan Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama menyangkut pasar selama 22 hari terakhir. Meski ada yang masih dalam tahap perencanaan, namun sedikit demi sedikit perbaikan mulai terlihat.

Berikut lima kebijakan tersebut:
1.Memasukkan PKL ke Mal

Jokowi dan Ahok membuat terobosan soal kebijakan terkait pedagang kaki lima (PKL) di trotoar. Mereka akan ditertibkan dan dimasukkan ke mal.

Tidak hanya mal, para PKL juga akan dimasukkan ke Pasar Jaya, gedung perkantoran dan sekolah. Diperkirakan jumlah PKL yang akan dimasukkan ke mal dan sejumlah tempat lainnya ada 300 ribu pedagang.

Untuk tempat mal, pasar, gedung-gedung, atau sekolah yang akan diisi PKL, sistem penempatanya akan adil. Mereka semua akan diundi.

2.Gratis Sewa Kios Selama 6 Bulan

Jokowi dan Ahok akan menggratisksn sewa kios pasar selama enam bulan. Biaya akan disubsidi oleh pemerintah DKI. Proses sosialisasi sudah berjalan.

Sedikitnya saat ini ada 15 ribu kios kosong di pasar. Untuk mendapatkan kios, akan dilakukan pengundian. Bila mendapat lokasi yang bagus, maka itu keberuntugan. Namun yang lain juga bisa menunggu.

Dengan program ini, diharapkan dapat mengubah manajemen PKL menjadi pedagang formal.
3.Buruh Outsourcing Jadi Pedagang

Jokowi akan membuat banyak pasar agar buruh beralih profesi menjadi pedagang. Program ini diharapkan tak membuat buruh terus-terusan jadi outsourcing.

Pedagang nantinya tidak diminta untuk membeli kios. Mereka hanya akan diminta untuk membayar retribusi harian.

4.Peremajaan 4 Pasar

Jokowi dan Ahok meminta PD Pasar Jaya melakukan peremajaan terhadap empat pasar di Jakarta. Pasar itu adalah Pasar Minggu, Pasar Rumput, Pasar Jati Rawasari dan Cempaka Putih.

Tidak hanya itu, pasar-pasar yang hak pakainya sudah habis, akan ditambah fasilitas seperti klinik, Rusunawa, dan tempat Pendidikan Anak Usia Dini. Rencana ini sedang dimatangkan dengan dinas terkait.

5.Apartemen di Atas Pasar

Saat pertemuan antara Pemprov DKI dan PD Pasar Jaya, dibahas soal konsep apartemen murah di atas pasar. Program ini dibuat untuk memudahkan kebutuhan hidup para pedagang.

Ahok tertarik membuat konsep ini di Pasar Rumput. Pasar dan para pedagang tetap berjualan, tapi dibuat apartemen di atasnya.

Nantinya, dengan konsep apartemen di atas pasar itu, warga yang tinggal di pinggir sungai atau di tempat kumuh akan diajak tinggal di apartemen murah itu. Mereka tentu mau kalau rumah mereka berada di dekat tempat kerja.

sumber: http://news.detik..com/read/2012/11/...isional9911012

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


komeng:
Gud Luck Mister jokowi
Share this article :

3 komentar:

  1. Ini satu langkah yang benar benar salah. Konsep bisnis saja sudah berbeda, biaya investasinya saja juga sudah berbeda. Akhirnya mengajarkan orang untuk terus menerus menjadi orang yang susah dan miskin, alias harus disusuin melulu.
    Harus dilihat dahulu latar belakang yang membuat mengapa PKL itu semakin banyak dan bertambah? khususnya di Jakarta ini.
    Konsep peremajaan yang dimunculkan oleh Pendahulu Gubernur Jokowi adalah memodernisasi Pasare Tradisional tanpa melibatkan pedagang lama. Yang mengakibatkan Pedagang lama yang tidak mampu tergusur. karena Modernisasi yang dilakukan lebih mengarah kepada Trade Mall, yang mengakibatkan tingginya biaya penebusan harga toko oleh pedagang lama. Ditambah lagi tambahan biaya operasional perbulan yang harus dikeluarkan oleh pedagang tradisional, yang tdk pernah mereka bayangkan sebelumnya. Ditmabah tidak adanya subsidi silang yang diberikan Pemerintah kepada Pedagang lama/tradisional yang dapat diambil dari keuntungan penjualan tambahan pembangunan unit baru, dari pedagang baru. Nah Pelaku usaha di mall pun tidak semuanya mampu menjalankan bisnisnya di mall, namun begitu ada peluang PKL masuk kedalam Mall, mangakibatkan merweka juga akan ikut ikutan untuk menjadi PKL, demi mengejar penurunan pembiayaan operasional. Saya pikir itu langkah yang emosional diucapkan oleh Gubernur baru DKI Jokowi. Da saya meragukan realisasi atas ide tersebut diatas.

    BalasHapus
  2. Ini satu langkah yang benar benar salah. Konsep bisnis saja sudah berbeda, biaya investasinya saja juga sudah berbeda. Akhirnya mengajarkan orang untuk terus menerus menjadi orang yang susah dan miskin, alias harus disusuin melulu.
    Harus dilihat dahulu latar belakang yang membuat mengapa PKL itu semakin banyak dan bertambah? khususnya di Jakarta ini.
    Konsep peremajaan yang dimunculkan oleh Pendahulu Gubernur Jokowi adalah memodernisasi Pasare Tradisional tanpa melibatkan pedagang lama. Yang mengakibatkan Pedagang lama yang tidak mampu tergusur. karena Modernisasi yang dilakukan lebih mengarah kepada Trade Mall, yang mengakibatkan tingginya biaya penebusan harga toko oleh pedagang lama. Ditambah lagi tambahan biaya operasional perbulan yang harus dikeluarkan oleh pedagang tradisional, yang tdk pernah mereka bayangkan sebelumnya. Ditmabah tidak adanya subsidi silang yang diberikan Pemerintah kepada Pedagang lama/tradisional yang dapat diambil dari keuntungan penjualan tambahan pembangunan unit baru, dari pedagang baru. Nah Pelaku usaha di mall pun tidak semuanya mampu menjalankan bisnisnya di mall, namun begitu ada peluang PKL masuk kedalam Mall, mangakibatkan merweka juga akan ikut ikutan untuk menjadi PKL, demi mengejar penurunan pembiayaan operasional. Saya pikir itu langkah yang emosional diucapkan oleh Gubernur baru DKI Jokowi. Da saya meragukan realisasi atas ide tersebut diatas.

    BalasHapus
  3. Ini satu langkah yang benar benar salah. Konsep bisnis saja sudah berbeda, biaya investasinya saja juga sudah berbeda. Akhirnya mengajarkan orang untuk terus menerus menjadi orang yang susah dan miskin, alias harus disusuin melulu.
    Harus dilihat dahulu latar belakang yang membuat mengapa PKL itu semakin banyak dan bertambah? khususnya di Jakarta ini.
    Konsep peremajaan yang dimunculkan oleh Pendahulu Gubernur Jokowi adalah memodernisasi Pasare Tradisional tanpa melibatkan pedagang lama. Yang mengakibatkan Pedagang lama yang tidak mampu tergusur. karena Modernisasi yang dilakukan lebih mengarah kepada Trade Mall, yang mengakibatkan tingginya biaya penebusan harga toko oleh pedagang lama. Ditambah lagi tambahan biaya operasional perbulan yang harus dikeluarkan oleh pedagang tradisional, yang tdk pernah mereka bayangkan sebelumnya. Ditmabah tidak adanya subsidi silang yang diberikan Pemerintah kepada Pedagang lama/tradisional yang dapat diambil dari keuntungan penjualan tambahan pembangunan unit baru, dari pedagang baru. Nah Pelaku usaha di mall pun tidak semuanya mampu menjalankan bisnisnya di mall, namun begitu ada peluang PKL masuk kedalam Mall, mangakibatkan merweka juga akan ikut ikutan untuk menjadi PKL, demi mengejar penurunan pembiayaan operasional. Saya pikir itu langkah yang emosional diucapkan oleh Gubernur baru DKI Jokowi. Da saya meragukan realisasi atas ide tersebut diatas.

    BalasHapus

Bagi yang malas pake facebook Silakan tinggalkan dikolom komentar dibawah sini juga boleh...

Qiwoel Friends

Sarankan CeQi di Google ya

Daftar Isi Blog Terbaru-Terlawas

Yang Sering Dibaca

 
CeQi Blog Supported By :Duniaq Duniamu.com | Asalasah | Maskolis | jadigitu.com
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Esabong - All Rights Reserved
Template Modified by esabi wibowo Design by Maskolis Template