Artikel CeQi Terkini :
Home » , , , » Kenapa banyak perusahaan elektronik Jepang bangkrut?

Kenapa banyak perusahaan elektronik Jepang bangkrut?


Dua perusahaan elektronik raksasa asal Jepang telah membukukan kerugian pada akhir kuartal tiga kemarin. Di antaranya adalah Panasonic dan Sharp yang diperkirakan mengalami kerugian hingga USD 15,2 miliar (Rp 146 triliun) pada tahun keuangan 2011-2012.
Alih-alih menyebutkan bahwa kerugian tersebut akibat apresiasi yen, kerugian tersebut terbukti bahwa ada kesalahan dalam investasi inovasi dan teknologi perusahaan-perusahaan tersebut.
Menurut berita yang dilansir dari CNN, selama beberapa tahun, konsumen elektronik Jepang telah berinvestasi diantara berlebihan dan terlalu kecil.
Di tahun 1980, saat Jepang melawan produsen Amerika Serikat, AS diherankan dengan jumlah uang yang diinvestasikan untuk riset dan pengembangan agar menghasilkan teknologi yang lebih baru dan pengolahan yang lebih baik. Hal tersebut ditujukan untuk kebutuhan jangka panjang.
Namun, sekarang Jepang malah melakukan pemborosan. Sejak tahun 2000, produsen elektronik asal Korea Selatan, Samsung, telah mengalokasikan rata-rata 12 persen dari penjualan untuk investasi modal. Jumlah tersebut dua kali lebih banyak dibandingkan dengan Panasonic, Sony dan Sharp.
Pada saat Jepang telah berinvestasi, biasanya ditempatkan pada area yang salah seperti televisi layar datar dan panel surya di mana kompetitor bisa membuatnya dengan biaya yang lebih murah.
Contohnya adalah kasus Sharp. Perusahaan tersebut berusaha fokus dari TV dan panel surya menjadi monitor layar datar dengan ukuran kecil untuk ponsel pintar dan komputer tablet. Namun, usaha tersebut termasuk ketinggalan dibandingkan rivalnya. "Masalah Sharp lebih dari pembiayaan secara temporer dan keberlanjutan bisnisnya," ujar analis kredit dari Nomura, Toshihiro Uomoto kepada CNN.
Presiden Direktur Panasonic yang baru dilantik, Kazuhiro Tsuga terpaksa melaksanakan kebijakan baru, yaitu setiap divisi mempunyai pendapatan sendiri.
Sementara Sony memilih untuk memperkecil porsi bisnis di televisi dan akan fokus kepada teknologi gambar, video games dan ponsel pintar.
Langkah tersebut memberikan sedikit pencerahan. "Kami melihat kemungkinan yang kuat pada perputaran strategi produk perusahaan tersebut," ujar analis ekuitas Nomura, Shiro Mikoshiba.
[rin]
Share this article :

0komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Qiwoel Friends

Sarankan CeQi di Google ya

Daftar Isi Blog Terbaru-Terlawas

Yang Sering Dibaca

 
CeQi Blog Supported By :Duniaq Duniamu.com | Asalasah | Maskolis | jadigitu.com
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Esabong - All Rights Reserved
Template Modified by esabi wibowo Design by Maskolis Template