Home » berbagi cerita , Opini » 3 Hal Yang Bikin Kita Sulit Memaksimalkan Berkah Ramadhan Di Indonesia
3 Hal Yang Bikin Kita Sulit Memaksimalkan Berkah Ramadhan Di Indonesia
Dibulan puasa seperti ini harusnya memudahkan kita untuk meningkatkan kualitas ibadah kita dengan meningkatkan kualitas puasa kita, meningkatkan tingkat intensifitas dan ketepatan membaca Al-Qur'an, serta meningkatkan tingkat kekhusu'an Sholat kita, tapi nyatanya hal semacam ini sulit dilakukan di tanah air ini dikarnakan banyak faktor yang tidak mendukung, berikut ini adalah beberapa macam faktor yang mempengaruhi kita untuk memaksimalkan pahala yang kita dapat sa'at bulan Rahmadan di Indonesia
Spoiler for Poin pertama:
1. Tarawih di Indonesia sangat cepat Sungguh terlalu memang kata bang Roma melihat tingkat kecepatan Sholat Tarawih di Indonesia, setiap tahunnya semakin meningkat pesat bahkan untuk membaca fatihah saja kita hanya diberi waktu 2,5 detik, hal ini dikarnakan tradisi perkampungan di Indonesia yang memiliki banyak mushola kecil yang bersaing mendapat jama'ah hingga Imam tiap mushola mengeluarkan promo-promo kecepatan durasi tarawih untuk menarik banyak jama'ah [maklum gan slogannya orang Indonesia kan"I Hate Slow"], dengan keada'an seperti ini sulit bagi kita untuk khusu' melaksanakan Sholat tarawih, selain karna terbatasnya waktu membaca lafal juga dikarenakan beberapa kemungkinan lainnya seperti terpecahnya konsentrasi karna kerasnya speaker antar mushola yang juga bersaing
Spoiler for Poin kedua:
2. Kecepatan tadarus di Indonesia mencapai 14Mbps
Sudah menjadi rahasia umum jika di Indonesia tadarus menjadi ajang drag race oleh para tadaruser untuk adu cepat khatam Al-Qur'an secara estafet, sebenarnya hal ini akan menjadi sangat bagus jika diiringi dengan cara membaca yang benar dengan memperhatikan irama dan tajwid yang benar, sayangnya tadaruser di Indonesia banyak yang salah gaul, hingga mereka tidak dapat membedakan nada membaca Al-Qur'an dengan nada menyanyi dangdut , sangking cepatnya mereka hingga tega mengorbankan hukum jika Al-Qur'an memiliki Mad Thobi'i cs yang harusnya dibaca panjang untuk mempersingkat durasi race
Spoiler for Poin ketiga:
3. Banyaknya goda'an waktu puasa di Indonesia
Puasa hakikatnya adalah menahan nafsu dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, tapi sebagai manusia kita juga punya batas ketahanan, apalagi jika kita sedang dihadapkan dengan faktor lingkungan yang mendukung untuk membatalkan puasa, apalagi Indonesia mempunya budaya yang sangat unik di mahsyarakatnya juga faktor alam yang membuat kita dengan mudah menyerah dengan keada'an, ambil contoh waktu ane puasa dan berniat sholat jama'ah di masjid aja ane harus melewati banyak rintangan gan, ane harus berangkat jam 8 pagi untuk sholat Dzuhur di masjid [Maklum jarak rumah ane ke Masjid jauh banget gan dan harus ngelewatin gunung, hutan, sawah, sungai dan pelangi *lebay ] bayangin ane punya banyak alasan kepada tuhan untuk batal puasa dikarenakan ane seorang Mudhofir yang harus melawan teriknya panas matahari, belom lagi kalo pas lewat sungai ane ngeliat cewek mandi bagaimana mungkin ane ga khilaf gan
0komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !