Hemat itu tidak selalu menguntungkan atau membuat aset bertambah. Ada kalanya, hemat malah membawa petaka. Yakni, hemat salah tempat. Seperti apa?
Terjebak belanja super hemat
Mungkin kita berpikir bahwa harga yang terbaik adalah nol. Misalnya saat berbelanja barang, 'beli dua dapat tiga'. Dalam bayangan konsumen, satu barang yang dia dapat itu gratis. Tanpa harga.
Jangan lupa, para penjual menggunakan strategi seperti itu, bertujuan agar bia menjual gelondongan. Konsumen yang hanya butuh satu barang, terpaksa beli dua agar bisa dapat tiga. Pertanyaannya, apakah barang itu dibutuhkan lebih dari satu? Belum tentu. tapi yang pasti, ingin hemat dapat gratisan, tapi uang yang keluar lebih banyak.
Kupon
Belanja dengan kupon, biasanya menawarkan harga lebih rendah dari yang tertera di produk. Sebenarnya, kupon hanya bermanfaat ketika digunakan tidak berlebihan. Tapi bisa jadi, gara-gara ada iming-iming kupon - menawarkan potongan harga - membuat Anda berbelanja lebih demi kupon itu.
Apesnya lagi, barang yang bisa diperoleh dengan kupon ternyata tidak cepat habis, sementara kupon tersebut memiliki batas waktu. Jangan sampai Anda membutuhkan tempat khusus untuk menyimpan barang atau produk yang dibeli dengan kupon.
Belanja diskon
Tidak semua barang dengan label diskon itu bermanfaat. Bahkan ada laporan di Amerika seperti dikutip Yahoo, banyak barang yang dijual dengan potongan harga malah tidak bermanfaat. Misalnya pada barang-barang elektrik atau lampu. Harga murah lantaran tidak ada sertifikasi keamanan. Sama saja mengundang bahaya.
Atau vitamin. Ternyata, banyak ditemukan di Amerika nutrisi yang terkandung dalam produk terbut sudah dikurangi alias tidak sesuai dengan yang terteral pada label. Sebaiknya lebih teliti.
Makanan cepat saji
Jargon yang dijual dari makanan jenis ini adalah cepat dan nyaman. Sehat? Belum tentu. Dalam jangka pendek memang bisa mengganjal perut dan simpel. Jangka panjang, kesehatan bisa tergganggu - banyak penelitian untuk ini - dan biaya kesehatan jadi bertambah.
Kerjakan sendiri lebih murah
Di Amerika, trend DIY - Do It Yourself - memang populer. Terkadang, tawaran ini bisa berdampak buruk jika salah tempat memanfaatkannya. Misalnya di tempat menjual karpet atau wall paper untuk tembok. Pasang sendiri lebih murah. Tapi hasilnya, bisa berdampak jauh lebih mahal ketimbang menyerahkan pada ahlinya.
Nah, mulailah mewaspadai hemat.
Sumber : http://plasadana.com/detail.php?id=2189
0komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !