Puisi telah menjadi bagian hidup saya. Ketika saya masih kecil, saya gagap. Sejak usia 6 tahun sampai 14 tahun, saya memilih lebih banyak diam dari pada bicara.
Saya tenggelam dalam diam karena kegagapan membuat saya sulit bicara. Tapi karena saya butuh sesuatu untuk mengekspresikan diri, meski untuk diri sendiri, jadilah saya penyair secara diam-diam. Saya suka puisi, dan mulai menulis puisi untuk diri sendiri.
Salah satu hal yang berpengaruh dalam hidupku, salah satunya adalah guru bahasa Inggrisku di Michigan, yang membantu saya menggunakan puisi untuk membina kemampuan saya bicara.
Ketika guruku itu, Profesor Donald, tahu bahwa saya membuat puisi, beliau ingin lihat puisi-puisiku. Salah satu puisiku membuatnya terkesan, sehingga menduga puisiku plagiat (contekan). Untuk membela diri, saya ingin bacakan puisiku keras-keras. Karena saya jarang bicara di sekolah, hal ini sangat sulit bagi saya, tapi masalahnya, disini kehormatan saya dipertaruhkan. Tak ada pilihan lain, saya harus berdiri dan membaca nyaring puisi saya untuk guru dan teman-teman sekelas.
Sangat megherankan untuk saya sendiri dan semua lainnya di kelas, saya membacakan puisi saya tanpa gagap sama sekali! Saya tidak gagap lagi ketika saya baca puisi dengan suara nyaring.
Bukan kebetulan, bahwa dalam menulis puisi, mengekspresikan pikiran dan perasaan saya sendiri, saya menemukan bahwa saya dapat bicara. Puisi membantu saya menemukan kembali suara saya sendiri dan membangkitkan kemampuan saya berbicara. Saya semakin gandrung pada puisi, dan makin dahaga akan berpuisi.
James Earl Jones (1931- )
Setelah berhasil mengatasi gagapnya, Jones mengembangkan salah satu suara terbaik di industri film dan TV. Suaranya yang berat, sempurna memerankan tokoh jahat seperti Darth Vader di seri film Star War maupun tokoh bijak seperti Raja Mufasa di The Lion King. Jones juga menyumbangkan suaranya dalam berbagai proyek dan iklan. Jones memenangi dua Emmy Award untuk filmnya di tahun 1991.
(Alex Sunarno)
Salah satu hal yang berpengaruh dalam hidupku, salah satunya adalah guru bahasa Inggrisku di Michigan, yang membantu saya menggunakan puisi untuk membina kemampuan saya bicara.
Ketika guruku itu, Profesor Donald, tahu bahwa saya membuat puisi, beliau ingin lihat puisi-puisiku. Salah satu puisiku membuatnya terkesan, sehingga menduga puisiku plagiat (contekan). Untuk membela diri, saya ingin bacakan puisiku keras-keras. Karena saya jarang bicara di sekolah, hal ini sangat sulit bagi saya, tapi masalahnya, disini kehormatan saya dipertaruhkan. Tak ada pilihan lain, saya harus berdiri dan membaca nyaring puisi saya untuk guru dan teman-teman sekelas.
Sangat megherankan untuk saya sendiri dan semua lainnya di kelas, saya membacakan puisi saya tanpa gagap sama sekali! Saya tidak gagap lagi ketika saya baca puisi dengan suara nyaring.
Bukan kebetulan, bahwa dalam menulis puisi, mengekspresikan pikiran dan perasaan saya sendiri, saya menemukan bahwa saya dapat bicara. Puisi membantu saya menemukan kembali suara saya sendiri dan membangkitkan kemampuan saya berbicara. Saya semakin gandrung pada puisi, dan makin dahaga akan berpuisi.
James Earl Jones (1931- )
Setelah berhasil mengatasi gagapnya, Jones mengembangkan salah satu suara terbaik di industri film dan TV. Suaranya yang berat, sempurna memerankan tokoh jahat seperti Darth Vader di seri film Star War maupun tokoh bijak seperti Raja Mufasa di The Lion King. Jones juga menyumbangkan suaranya dalam berbagai proyek dan iklan. Jones memenangi dua Emmy Award untuk filmnya di tahun 1991.
(Alex Sunarno)
erabaru.net
0komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !