Ada seorang anak muda yang ingin merapikan rambutnya. Anak muda itu akhirnya pergi ke tukang cukur yang berada di ujung gang. Sesampainya di tempat tukang cukur ternyata si tukang cukur masih melayani pengunjung lainnya. Sambil menunggu anak muda itu membaca koran yang ada di meja tukang cukur. Tak lama menunggu akhirnya tiba juga giliran anak muda itu.
Tukang cukur : " Mau dipotong seperti apa Nak?"
Anak muda : " Dirapiin aja pak. Kayak model rambut terbaru 2012. Yang samping potong dikit aja." (jelas anak muda)
Tukang cukur : " ok siap, sekarang kerja dimana . . .bla bla bla . . ."
Tak terasa mereka berdua terlibat pembicaraan yang panjang mulai dari masalah politik, keluarga, berita, gosip terkini, dan sampai ke sebuah pembicaraan yang sedikit sensitif, yaitu agama.
Tukang cukur : " Saya tidak percaya adanya Tuhan ..."
Anak muda : " Kok begitu Pak? (tanya anak muda dengan sedikit kaget)
Anak muda : " Kenapa Anda bisa berpikiran seperti itu Pak?"
Tukang cukur : " Kalo Tuhan itu memang ada kenapa masih ada orang miskin, orang susah, kelaparan, orang jahat, dan orang menderita lainnya. Bukankah Tuhan kamu itu baik, Maha Penyayang. Bukankah katanya Tuhan itu adalah pemelihara seisi bumi dan langit ini? Dimana Tuhan yang Engkau agung-agungkan itu? Dimana Tuhan kamu itu? (timpal tukang cukur yang kayaknya memang benar-benar tidak percaya adanya Tuhan)
Anak muda : (terdiam, dan terdiam , tidak ada sedikitpun perkataan yang keluar dari mulutnya. Bukannya dia tidak bisa menjawab, dia tidak ingin membuat keadaan semakin parah)
Sampai dengan proses cukurnya selesai, si anak muda belum juga mendapatkan jawaban yang tepat untuk menyangkal pendapat "salah" si tukang cukur.
Anak muda : "Terima kasih banyak Pak" (sambil membayar ongkos cukurnya)
Tukang cukur : "Iya Nak." (dengan muka yang dipenuhi dengan nada sombong karena merasa menang dalam adu pendapat tadi)
Anak muda tadi akhirnya pamit dan bergegas keluar kios. Setelah keluar kios anak muda itu melihat segerombolan anak muda yang sedang bermain gitar di seberang jalan. Rambut mereka kelihatan gondrong dan tak terurus.
Seketika itu juga anak muda itu mendapat ide untuk menyanggah pendapat si tukang cukur tadi. Anak muda tadi kembali masuk ke dalam kios tukang cukur dan berkata,
Anak muda : " Tukang Cukur itu tidak ada!!!"
Tukang cukur : (kaget) " Kamu gila nak, kamu tidak melihat saya? saya yang sudah mencukur rambut kamu, saya ini mang bukan tukang cukur apa?" (jawab tukang cukur dengan nada heran dan sedikit ngajak ribut)
Anak muda : "Tidak ada tukang cukur" (sergah anak muda sekali lagi) "Tukang cukur itu tidak ada, jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor seperti orang yang di luar sana.” (jawab anak muda sambil menunjuk gerombolan anak muda yang ada di seberang jalan)
Tukang cukur :"Ngaco kamu nak, tukang cukur tetap ada!” (sanggah si tukang cukur) "Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya. Kalau mereka tidak datang ke saya bagaimana saya bisa mencukur rambut mereka. Dan hasilnya kacaulah rambut mereka” (jawab si tukang cukur membela diri)
Anak muda : " Betul itu Pak!!! Setuju... Sama dengan Tuhan, Tuhan itu juga ada, tapi apa yang terjadi… orang-orang tidak mau datang kepada-Nya, dan tidak mau mencari Tuhan. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini. Karena tidak mau mencari Tuhan maka kacaulah Hidup mereka" (jelas anak muda sambil keluar dari kios tukang cukur)
Masihkah kita berkata dan merasa bahwa Tuhan itu tidak ada???
Sumber : www.ayapoe.com
Tukang cukur : " Mau dipotong seperti apa Nak?"
Anak muda : " Dirapiin aja pak. Kayak model rambut terbaru 2012. Yang samping potong dikit aja." (jelas anak muda)
Tukang cukur : " ok siap, sekarang kerja dimana . . .bla bla bla . . ."
Tak terasa mereka berdua terlibat pembicaraan yang panjang mulai dari masalah politik, keluarga, berita, gosip terkini, dan sampai ke sebuah pembicaraan yang sedikit sensitif, yaitu agama.
Tukang cukur : " Saya tidak percaya adanya Tuhan ..."
Anak muda : " Kok begitu Pak? (tanya anak muda dengan sedikit kaget)
Anak muda : " Kenapa Anda bisa berpikiran seperti itu Pak?"
Tukang cukur : " Kalo Tuhan itu memang ada kenapa masih ada orang miskin, orang susah, kelaparan, orang jahat, dan orang menderita lainnya. Bukankah Tuhan kamu itu baik, Maha Penyayang. Bukankah katanya Tuhan itu adalah pemelihara seisi bumi dan langit ini? Dimana Tuhan yang Engkau agung-agungkan itu? Dimana Tuhan kamu itu? (timpal tukang cukur yang kayaknya memang benar-benar tidak percaya adanya Tuhan)
Anak muda : (terdiam, dan terdiam , tidak ada sedikitpun perkataan yang keluar dari mulutnya. Bukannya dia tidak bisa menjawab, dia tidak ingin membuat keadaan semakin parah)
Sampai dengan proses cukurnya selesai, si anak muda belum juga mendapatkan jawaban yang tepat untuk menyangkal pendapat "salah" si tukang cukur.
Anak muda : "Terima kasih banyak Pak" (sambil membayar ongkos cukurnya)
Tukang cukur : "Iya Nak." (dengan muka yang dipenuhi dengan nada sombong karena merasa menang dalam adu pendapat tadi)
Anak muda tadi akhirnya pamit dan bergegas keluar kios. Setelah keluar kios anak muda itu melihat segerombolan anak muda yang sedang bermain gitar di seberang jalan. Rambut mereka kelihatan gondrong dan tak terurus.
Sumpah bukan ini Gan orang itu, ni cuman buat gambaran aja rambut gondrong tu kayak apa... |
Seketika itu juga anak muda itu mendapat ide untuk menyanggah pendapat si tukang cukur tadi. Anak muda tadi kembali masuk ke dalam kios tukang cukur dan berkata,
Anak muda : " Tukang Cukur itu tidak ada!!!"
Tukang cukur : (kaget) " Kamu gila nak, kamu tidak melihat saya? saya yang sudah mencukur rambut kamu, saya ini mang bukan tukang cukur apa?" (jawab tukang cukur dengan nada heran dan sedikit ngajak ribut)
Anak muda : "Tidak ada tukang cukur" (sergah anak muda sekali lagi) "Tukang cukur itu tidak ada, jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor seperti orang yang di luar sana.” (jawab anak muda sambil menunjuk gerombolan anak muda yang ada di seberang jalan)
Tukang cukur :"Ngaco kamu nak, tukang cukur tetap ada!” (sanggah si tukang cukur) "Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya. Kalau mereka tidak datang ke saya bagaimana saya bisa mencukur rambut mereka. Dan hasilnya kacaulah rambut mereka” (jawab si tukang cukur membela diri)
Anak muda : " Betul itu Pak!!! Setuju... Sama dengan Tuhan, Tuhan itu juga ada, tapi apa yang terjadi… orang-orang tidak mau datang kepada-Nya, dan tidak mau mencari Tuhan. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini. Karena tidak mau mencari Tuhan maka kacaulah Hidup mereka" (jelas anak muda sambil keluar dari kios tukang cukur)
Masihkah kita berkata dan merasa bahwa Tuhan itu tidak ada???
Sumber : www.ayapoe.com
0komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !