Suatu kabar gembira bagi penderita kebutaan karena baru-baru ini telah ditemukan satu cara untuk membuat orang buta dapat kembali menikmati warna-warni dunia.
Seperti yang dikabarkan oleh Bbc.co.uk, dua orang buta di Inggris yang telah dinyatakan buta permanen selama bertahun-tahun pada akhirnya dapat melihat cahaya walaupun pada awalnya masih sangat samar. Pada saat awalnya, para ilmuwan menawarkan mereka untuk dijadikan sebuah obyek penelitian. Karena mereka menyetujui, maka sebuah penelitian dilakukan dengan cara menanam sebuah perangkat elektronik di balik retina mereka.
Penelitian yang dipimpin oleh Robert MacLaren dan Tim Jackson dari Oxford Eye Hospital and King College Hospital di London Inggris, telah berhasil menciptakan sebuah microelectronic yang dapat menerima cahaya dan mengembalikannya ke retina. Techradar.com pun menuliskan bahwamicroelectronic ini memiliki fungsi seperti halnya teknologi yang dipakai dalam kamera handset atau kamera pada umumnya.
Perangkat tersebut berukuran 3 milimeter yang berfungsi sebagai pengganti sel photoreceptor di balik retina manusia. Microelectronic ini telah dilengkapi dengan 1.500 light-sensitive pixel yang juga banyak ditemukan di perangkat handset.
Sinyal elektriknya dari chip microelectronic tersebut menerima cahaya dan mengirimkannya kembali ke 'optik' mata kemudian tersambung ke saraf di otak. Menurut penciptanya, microelectronic ini masih dalam tahap pengembangan sehingga gambaran yang diterima oleh retina tidak akan penuh warna, melainkan hanya mempunyai dua warna saja yaitu hitam dan putih.
Nick Astbury, Chair of VISION 2020 UK, mengatakan, "Walaupun belum dikembangkan secara sempurna, namun penemuan ini bisa dikatakan sebagai kabar gembira bagi jutaan orang buta di dunia." Kemungkinan tidak hanya untuk orang buta saja, namun chip ini juga dapat membantu para penderita katarak di dunia, khususnya di Indonesia.
Penelitian yang dipimpin oleh Robert MacLaren dan Tim Jackson dari Oxford Eye Hospital and King College Hospital di London Inggris, telah berhasil menciptakan sebuah microelectronic yang dapat menerima cahaya dan mengembalikannya ke retina. Techradar.com pun menuliskan bahwamicroelectronic ini memiliki fungsi seperti halnya teknologi yang dipakai dalam kamera handset atau kamera pada umumnya.
Perangkat tersebut berukuran 3 milimeter yang berfungsi sebagai pengganti sel photoreceptor di balik retina manusia. Microelectronic ini telah dilengkapi dengan 1.500 light-sensitive pixel yang juga banyak ditemukan di perangkat handset.
Sinyal elektriknya dari chip microelectronic tersebut menerima cahaya dan mengirimkannya kembali ke 'optik' mata kemudian tersambung ke saraf di otak. Menurut penciptanya, microelectronic ini masih dalam tahap pengembangan sehingga gambaran yang diterima oleh retina tidak akan penuh warna, melainkan hanya mempunyai dua warna saja yaitu hitam dan putih.
Nick Astbury, Chair of VISION 2020 UK, mengatakan, "Walaupun belum dikembangkan secara sempurna, namun penemuan ini bisa dikatakan sebagai kabar gembira bagi jutaan orang buta di dunia." Kemungkinan tidak hanya untuk orang buta saja, namun chip ini juga dapat membantu para penderita katarak di dunia, khususnya di Indonesia.
Sumber : merdeka.com
