Menurut The History Channel, kasus itu dikenal dengan sebutan "Pembantaian di Hari Valentine" karena, ironisnya, bertepatan dengan perayaan hari kasih sayang yang menjadi tradisi di negara-negara Barat seperti AS.
Pembantaian itu berlangsung di dalam sebuah gudang di kawasan North Clark Street dan bermotif persaingan bisnis. Ketika itu pemerintah AS menerapkan larangan peredaran dan penjualan minuman keras. Larangan itu dimanfaatkan para gembong kriminal seperti Al Capone dan Bugs Moran untuk menjual minuman beralkohol secara ilegal.
Bisnis ini mendatangkan keuntungan besar sehingga menimbulkan persaingan di kalangan gembong kriminal yang menjadi distributor. Persaingan memperebutkan pasar minuman beralkohol dan kegiatan ilegal lainnya ini kerap diwarnai dengan kekerasan bersenjata, seperti yang ditunjukkan antara Capone dan Moran.
Capone berada di Florida saat memerintahkan pembunuhan atas Bugs Moran. Pada 13 Februari 1929, orang bayaran Capone berupaya memancing Moran dengan menawari dia penjualan wiski berkualitas tinggi dengan harga murah. Moran pun bersedia bertemu untuk bernegosiasi di suatu gudang keesokan harinya.
Mujur bagi Moran, dia berhasil menyelamatkan diri setelah melihat para anak buahnya diberondong peluru oleh gerombolan Capone yang sudah menyergap mereka di gudang. Enam orang tewas seketika dan seorang lagi sempat sekarat selama kurang dari satu jam.
Publik Amerika terkejut bercampur marah setelah mengetahui berita soal Pembantaian di Hari Valentine. Dengan mandat dari Presiden AS, Herbert Hoover, Departemen Keuangan lantas membentuk tim khusus untuk memburu Al Capone. Dia akhirnya berhasil ditangkap pada Mei 1929 oleh tim pimpinan Eliot Ness.
Pada 1931, pengadilan AS menjatuhkan vonis 11 tahun penjara dan denda US$800.000 kepada Capone. Dia lalu bebas pada 1939 setelah dianggap berkelakuan baik. Namun, ketika itu kesehatannya mulai memburuk setelah menderita syphilis.
Capone meninggal di usia 48 tahun pada 1947 di rumahnya yang terletak di Palm Island, Florida. Rivalnya, Bugs Moran, menghembuskan nafas terakhir pada 25 Februari 1957 setelah menderita kanker paru-paru. Dia saat itu sedang menjalani hukuman penjara selama sepuluh tahun setelah merampok bank di Kansas. (sj)
sumber http://dunia.news.viva.co.id/news/read/390152-14-2-1939--pembantaian-di-hari-valentine
0komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !