Uniknya Keindahan Bumi Rafflesia

Kota ini boleh jadi belum menjadi tujuan favorit para pelancong yang ingin menikmati indahnya alam dan kehidupan. Kendati demikian, apabila ditelisik lebih jauh, Bengkulu sesungguhnya menyimpan kekayaan yang bisa membuat siapapun akan terkesan.

1. Penggalan dari Kisah Kelahiran Republik Indonesia

Menyusuri setiap jengkal area di Bengkulu terasa unik. Kotanya relatif bersih dan lalulintas yang lengang membuat perjalanan terasa nyaman. Terlebih, Bengkulu adalah salah satu kota yang masuk dalam catatan sejarah Republik Indonesia.

Spoiler for rumah bung karno: 

Sesuai namanya, tempat ini pernah dihuni oleh presiden pertama RI, saat menjalani masa pengasingannya di Bengkulu pada masa kolonial Belanda (1939-1942). Di rumah seluas 162 meter persegi inilah, Sang Proklamator Soekarno, dahulu tinggal dan menjalani "tahanannya".

Di dalam rumah terdapat beberapa ruangan, seperti ruang kerja, ruang tamu, tempat tidur Bung Karno, ruang tidur anak angkat Bung Karno, dan dapur. Di bagian belakang rumah ada sebuah sumur dan bangunan yang dahulu digunakan sebagai kamar pembantu. Di setiap ruangan masih bisa dijumpai berbagai benda peninggalan yang pernah digunakan Soekarno. Satu set kursi kayu tempo dulu di ruang tamu, replika sepeda ontel, tempat tidur, dan foto-foto tempo dulu menghiasi dinding. Ratusan koleksi buku juga ikut memperkaya koleksi rumah tersebut.

Spoiler for isi rumah bung karno: 

Selain itu, tersimpan juga koleksi kostum pemain teater Tonil Monte Carlo, yaitu alat perjuangan Soekarno kala itu, karena dilarang berpolitik praktis oleh tentara colonial Belanda. Melalui pertunjukkan teater inilah sang Bapak Bangsa menyampaikan pesan-pesan politik perjuangannya.Fakta sejarah menarik lainnya, di sinilah Bung Karno bertemu dengan perempuan yang kemudian menjadi Ibu Negara pertama republik ini, Ibu Fatmawati atau biasa disebut Ibu Fat.

Tak hanya dikenal sebagai Ibu Negara, perempuan asal Bengkulu tersebutlah yang menjahit Sang Saka Merah Putih, saat dikibarkan pertama kali pada tahun 1945 silam.

Peninggalan Ibu Fat sendiri adalah sebuah rumah panggung dari kayu, terletak di kawasan Simpang Lima. Di dalamnya tersimpan benda-benda bernilai sejarah kemerdekaan, seperti mesin jahit kuno, tempat tidur, pakaian, dan lain-lain. Interior Rumah Fatmawati makin cantik dengan lukisan Bung Karno dan Fatmawati, ditambah foto-foto hitam-putih tentang kehidupan Ibu Negara di masa lampau.

2. Jejak Inggris Raya

Spoiler for benteng marlborought: 

Di samping bangunan di atas, di Bengkulu juga terdapat bangunan lain yang juga memiliki nilai historis tinggi. Bangunan tersebut tersebar di sejumlah sudut kota dan kini mempercantik suasana kota.Fort Marlborough alias Benteng Marlborough, salah satunya. Benteng peninggalan Inggris tersebut menjadi simbol dan ikon penting bagi Bengkulu di masa kini. Benteng Marlborough dibangun pada 1713 hingga 1719–berlokasi di tepi pantai. Dengan luasnya mencapai 44.100 meter persegi, benteng megah berdesain seperti kura-kura ini pun disebut-sebut sebagai peninggalan terbesar Inggris di Indonesia.

Di dalam lindungan dinding beton tua yang masih berdiri kokoh terdapat pintu gerbang berukuran besar, taman hijau, ruangan tahanan, dan beberapa meriam tua di beberapa sudut benteng.

Rumah Gubernur Thomas Stamford Raffles gubernur terakhir Inggris pun menjadi bangunan unik yang hingga kini masih bisa dijumpai. Dipulas warna putih, rumah megah bergaya Eropa tersebut difungsikan sebagai kediaman gubernur Bengkulu. Halamannya luas dan hijau,membuat terasa begitu asri. Suasananya makin unik dengan adanya puluhan rusa. Mirip seperti di Istana Bogor.

Sedangkan "prasasti" lainnya yang turut mempercantik Kota Bengkulu adalah Monumen Thomas Paar–seorang Gubernur Jendral Inggris. Monumen setinggi 13,5 meter tersebut dibangun oleh pemerintah Inggris pada tahun 1808 untuk mengenang sang Gubernur yang tewas di tangan rakyat Bengkulu.

3. Alam Yang Eksotik

Spoiler for pantai panjang: 

Kota Bengkulu terletak persis di bibir samudra Indonesia dan memiliki garis pantai yang panjang. Dari bentangan ratusan kilometer pantai ada beberapa spot yang telah menjadi destinasi wisata.

Salah satu kawasan wisata pantai terbaik adalah Pantai Panjang. Pantai sepanjang 7 kilometer ini tampak begitu landai dengan pasirnya yang lembut dan dihiasi jajaran cemara laut. Tak heran bila pantai Panjang menjadi lokasi liburan favorit bagi warga Bengkulu maupun wisatawan dari luar.

Selain menikmati suasana pantai, ada beberapa aktivitas yang bisa dijalani, yakni menunggang gajah. Paket wisata unik yang ditawarkan oleh Pasir Putih Resort akan mengajak wisatawan menyusuri pantai sambil menikmati suasana dari atas punggung hewan berbelalai tersebut dengan biaya sangat terjangkau.

Kota Bengkulu juga memiliki pantai wisata lain, yakni Pantai Tapak Paderi dan Pantai Jakat. Bersuasana beda dengan Pantai Panjang, kedua pantai ini tetap menawarkan pengalaman liburan tersendiri.

Spoiler for Danau Dendam: 

Danau Dendam Tak Sudah atau popular disebut Danau Dendam adalah wisata alam lain yang bisa dikunjungi. Namanya terdengar unik dan dipercaya terkait dengan legenda mengharukan tentang kisah cinta sepasang muda-mudi yang kandas. Konon, pasangan itu menjelma menjadi lintah besar, setelah terjun ke danau.

Hampir setiap akhir pekan, danau berjarak enam km dari pusat kota ini ramaididatangi pengunjung. Mereka senang bersantai di pondok-pondok di tepi danau, sambil menikmati panorama gugusan Bukit Barisan di kejauhan, sambil ditemani jagung bakar atau kelapa muda. Danau Dendam sendiri telah berstatus kawasan cagar alam, mengingat di kawasan seluas 577 hektar tersebut masih terdapat sejumlah tumbuhan endemik, yang salah satunya adalah Vanda Hookeriana atau anggrek pensil.

Daya tarik utama sekaligus ciri khas Bengkulu sampai sekarang adalah Rafflesia Arnoldii alias bunga Bangkai. Bunga unik berwarna merah yang ditemukan dan dipopulerkan oleh Raffles dan Arnold ini tumbuh di kawasan hutan Bengkulu dan banyak diburu para wisatawan di kala mekar.

4. Uniknya Kain Besurek

Spoiler for Kain Besurek: 

Bengkulu rupanya memiliki ragam kreasi kain yang tak kalah unik dengan daerah lain di Nusantara, dikenal dengan nama kain Besurek.

Kain khas tersebut telah digunakan warga Bengkulu sejak turun temurun. Sepintas, memang tampak seperti kain batik. Ciri khas kain ini bernuansa Islami dengan motif huruf Arab atau kaligrafi.

Dewasa ini, motif dalam Besurek tidak hanya seni kaligrafi, tapi juga dipadu dengan kekayaan alam Bengkulu, seperti bunga Rafflesia, melati, dan lainnya. Motifnya dibuat dengan berbagai cara, yakni ditulis atau di-print (cetak). Bila dahulu digunakan untuk menutup jenazah, prosesi akikah, dan acara adat lainnya, sekarang seiring pekembangan tren, penggunaan Besurek makin meluas. Para pegawai negeri di Bengkulu dan siswa sekolah telah diwajibkan mengenakan batik tersebut.

Untuk mendapatkan kain Besurek cukup mudah, karena telah banyak ditawarkan toko-toko suvenir maupun butik di pusat kota Bengkulu.Mulai dari jenis kain dan busana jadi, seperti kemeja pria, busana wanita, gaun, sarimbit (satu set busana untuk keluarga), sampai aksesoris lainnya. Pilihan warna pun cukup beragam.

Spoiler for Hasil Kain: 

Harga kain atau produk Besurek memang belum tergolong murah, jika dibandingkan dengan produk sejenis, yakni antara Rp200.000 hingga puluhan juta rupiah (tergantung jenis bahan dan tingkat kesulitan motifnya).

5. Manisnya Lempuk

Spoiler for Oleh-oleh: 

Soal oleh-oleh, Bengkulu ternyata cukup memahami kebutuhan wisatawan. Bisa dilihat dari ragam pilihan buah tangan yang bisa dibawa pulang.

Berkunjung ke Bengkulu, jangan lupa membawa Lempuk. Berbentuk seperti dodol, terbuat dari durian, gula, plus bahan lainnya, Lempuk menawarkan rasa manis dan legit. Meskipun, diklaim tidak menggunakan bahan pengawet, Lempuk bisa bertahan hingga satu bulan dan dibanderol seharga Rp70.000 per kilogram.

Selain itu, ada pula ragam panganan ringan lain yang tak kalah lezat. Seperti kue perut punai, manisan tomat, manisan terong (ungu). Soal harga pun relatif terjangkau.

Kreasi kerajinan dari kulit kayu Lantung adalah suvenir yang juga banyak ditawarkan. Kerajinan ini muncul dalam bentuk tas, topi, dompet atau miniatur Tabot. Ada pula miniatur Dol (alat musik/gendang) yang selalu digunakan dalam perayaan Tabot, ritual tahunan terbesar di Bengkulu.

Bengkulu memang layak menjadi tujuan wisata yang menyenangkan. Terlebih waktu tempuh penerbangannya hanya 55 menit saja dari Jakarta. Singkat, bukan? Mari ke Bengkulu.