Indonesia jauh melampaui negara-negara maju seperti Jepang (45), Inggris (41), Amerika Serikat (105). Tiga posisi teratas pada daftar negara bahagia ini bahkan didominasi negara berkembang. Peringkat pertama ditempati Kosta Rika, disusul Vietnam dan Kolombia, seperti dilansir the Wall Street Journal, Rabu (27/6).
Hasil mengejutkan ini mungkin terjadi karena Lembaga New Economics Foundation (NEF), berpusat di Ibu Kota London, Inggris, menggunakan pendekatan berbasis lingkungan dalam mengukur potensi kebahagiaan warga sebuah negara.
NEF menilai kebahagiaan sejati perlu mempertimbangkan keseimbangan antara manusia dan alam. "Kami mengukur yang selama ini diabaikan padahal penting yaitu upaya sebuah negara memberikan lingkungan yang berkelanjutan bagi manusia hidup di dalamnya," tulis lembaga itu dalam pernyataan pers mereka.
Indonesia terhitung mendapat nilai bagus dalam hal meminimalisir kerusakan lingkungan. Skor negara ini hanya rata-rata pada tingkat harapan hidup.
Hasil survei NEF diberi nama The Happy Planet Index, sebetulnya dilansir nyaris bersamaan dengan data negara gagal. Parameter untuk mengukur tingkat kebahagiaan ini bukan hanya Produk Domestik Bruto (GDP), atau kondisi perekonomian, namun terutama cara negara itu memanfaatkan sumber daya alam untuk kelangsungan hidup warganya di masa datang.
Dalam logika penelitian ini, negara maju merupakan bangsa yang paling serakah memanfaatkan sumber daya alam. Akibatnya di masa mendatang, anak cucu terancam tidak dapat menikmati kemakmuran manusia masa kini.
Itu sebabnya, meski dari segi harapan hidup, Jepang berada di urutan pertama, namun dinilai dari kondisi lingkungan dan kelayakan hidup, mereka hanya berada di posisi 43 dunia.
Contoh unik lain adalah Denmark. Negara Skandinavia itu di pelbagai daftar lain masuk kategori negara progresif dengan tingkat kemakmuran merata, tapi pada peringkat Happy Planet malah tercecer di urutan 110.
Nasib serupa dialami Bostwana. Negara dengan tingkat perekonomian terbaik di Afrika, terperosok di urutan paling buncit pada daftar ini. Negara itu dianggap menyerap sumber daya alam tanpa ada upaya serius memperbaharuinya.
Berdasar daftar ini Indonesia bisa dibilang tidak terlalu bahagia saat ini, namun berpeluang lebih bahagia lagi di masa mendatang karena faktor kekayaan alam. Setujukah anda?
www.merdeka.com
sungguh luar biasa ternyata negara kita ini....
BalasHapustapi bahagi buat orang miskin atau bahagia untuk orang kaya.....
masih ada yang ganjal di hati ini.