Cincinnati - Ketika di sebut nama Neil Amstrong, pasti ingatan kita terbawa kepada sosok manusia pertama yang menginjakkan kakinya di bulan.
Dialah tonggak bagi berkembangnya tekhnologi antariksa dunia. Minggu dini hari kemarin dia menghembuskan nafas terakhir dalam usia 82 tahun. Sebelumnya dia telah menjalani operasi pada awal Agustus ini melancarkan pembuluh darah koronernya yang tersumbat.
Keluarga Neil Amstrong menyatakan bahwa Neil Amstrong menderita komplikasi yang berasal dari prosedur cardiovascular
Berikut ini pernyataan keluarganya yang saya kutip dari Tempo:
»Kami sangat berduka untuk menyampaikan kabar bahwa Neil Armstrong telah meninggal dunia menyusul komplikasi yang berasal dari prosedur cardiovascular,” demikian bunyi pernyataan resmi keluarga Armstrong.
»Neil adalah suami, ayah, kakek, abang dan teman kami yang tercinta.
»Neil Armstrong juga seorang pahlawan Amerika yang selalu percaya dirinya hanya melakukan tugasnya.
»Ia berbakti kepada negaranya dengan kebanggaan sebagai pilot pesawat tempur Angkatan Laut, pilot penguji, dan astronot.
»Meski berkabung atas kepergian seorang lelaki yang sangat baik, kami juga merayakan kehidupannya yang luar biasa dan berharap semua itu menjadi contoh bahwa anak-anak muda di seluruh dunia untuk bekerja keras dan membuat mimpi mereka menjadi kenyataan, untuk bersedia mengeksplor dan berusaha hingga batas maksimal, dan untuk berbakti demi sesuatu yang lebih besar daripada diri mereka sendiri.”
Armstrong menjadi buah bibir di seluruh dunia sejak ia menjejakkan kakinya di bulan pada 20 Juli 1969 dengan pesawat Apolo 11 dan ia terkenal dengan kata-kata »satu langkah kecil bagi seorang lelaki, satu langkah raksasa bagi umat manusia.”
November lalu Armstrong bersama tiga astronot lainnya menerima Medali Emas Kongresional, penghargaan tertinggi bagi warga sipil Amerika Serikat.
Sekitar 600 juta orang atau seperlima dari populasi dunia saat itu menyaksikan dan mendengarkan pendaratan pertama manusia di bulan.
Pendaratan di bulan itu menandai kemenangan AS atas Uni Soviet dalam Perang Dingin di luar angkasa yang dimulai pada 4 Oktober 1957 bersamaan dengan diluncurkannya satelit Sputnik 1 milik negara komunis itu.
Berikut ini foto-foto kenangannya ketika dia masih aktif jadi astronot dan saat tuanya.
sumber : realifact.blogspot.com
0komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !