Para ilmuwan dari Museo Museo Nacional de Ciencias Naturales di Spanyol baru-baru ini menemukan bahwa beberapa babi hutan dengan bulu memerah cenderung lebih rentan pada kerusakan sel.
Bulu berwarna merah menunjukkan kadar pheomelanin (pigmen yang menghasilkan warna pada bulu) yang berlebih. Ilmuwan juga menemukan bahwa semakin banyak kadar pheomelanin yang dimiliki seekor babi hutan, semakin besar pula mereka kekurangan kadar glutathione, sebuah zat antioksidan.
"Kurangnya antioksidan membuat hewan lebih mudah mendapat tekanan kesehatan," ungkap peneliti di studi ini, Ismael Galvan. Di sisi lain, babi hutan yang memiliki bulu abu-abu memiliki lebih sedikit kadar pheomelanin di rambut mereka, dan rata-rata lebih sehat.
sumber : jadigitu.com
wahhh apakah bener sob....
BalasHapuswahhh punya ane belum ada yang beruba nih.. ckckc
makasih ya sob.. infonya...