Artikel CeQi Terkini :
Home » » Remaja Penderita Lumpuh Jaringan Syaraf Butuh Bantuan

Remaja Penderita Lumpuh Jaringan Syaraf Butuh Bantuan

situs-berita-terbaru.blogspot.com - Remaja Penderita Lumpuh Jaringan Syaraf Butuh Bantuan
GUNUNG MALIGAS â?? SIMALUNGUN Suhardi (16), remaja penderita lemah syaraf yang menetap di Simpang Rambe, Nagori Karang Sari, Kecamatan Gunung Maligas, Simalungun, kondisinya memprihatinkan. Selama belasan tahun remaja ini hanya terbaring tak berdaya.

Sementara pengobatan yang diberikan kepadanya hanya dilakukan secara tradisional. Ditemui METRO di kediamannya, remaja ini hanya bisa diam dan terbaring dengan dua tangan dan kaki yang bertekuk lemah. Sesekali remaja ini meringis meminta makan pada ibunya. Bahkan ia tidak bisa bergerak dari atas tikar pandan tanpa kasur tempatnya menghabiskan waktu sehari-hari.

Menurut ibunya Sarweni (40), Suhardi mengalami perubahan fisik saat memasuki usia tujuh bulan. Kala itu, kedua tangan dan kaki bungsu ini tak bisa bergerak sedikit pun. Melihat kondisi tersebut, Sarweni dan suaminya membawa anaknya ke pengobatan alternatif yang ada di Kota Siantar.

â??Karena tidak punya banyak uang, saya mencoba mengobati anak saya dengan pengobatan alternatif. Namun hasilnya sama saja, ia tetap lumpuh. Saat ini saya hanya bisa pasrah melihat kondisinya. Mungkin inilah pemberian dan cobaan Tuhan kepada kami. Yang membuat kami terhibur, meskipun kedua abangnya tidak cacat, tetap saja mereka sayang pada adiknya,â?? ungkap Sarweni dengan raut sedih.

Ia menambahkan, belakangan Suhardi mengalami kejang-kejang. Hal itu kerap terjadi kala ia mendengar suara yang cukup keras, seperti petir, suara knalpot sepedamotor dan lainnya. Ia menduga kondisi ini disebabkan rusaknya jaringan syaraf di otak Suhardi, sehingga ia mudah terkejut.

â??Makanya kami sangat membutuhkan bantuan untuk mengobatinya. Sebab selama ini, kami sudah cukup usaha juga, meski tak bisa mengobati sampai ke RS modern yang berbiaya mahal. Bahkan harta warisan keluarga juga sudah dijual guna membiayai pengobatannya. Kalau bisa kami dibantu agar mendapatkan pengobatan gratis untuk orang miskin (Jamkesmas).

Meski kondisi Suhardi sudah lama seperti ini, namun kami ingin dia sembuh dari penyakit. Kami juga berharap agar Pemkab Simalungun peduli dengan kondisi ini,â?? ucapnya sembari meneteskan air mata.

Sementara Tumiarso menambahkan, sebelum tangan dan kaki SUhardi bertekuk dan lunglai, ia terlebih dulu diserang penyakit demam tinggi hingga mengalami step dan kejang-kejang. Khawatir dengan kondisi anaknya, Tumiarso langsung melarikannya ke Rumah Sakit Tentara (RST) untuk mendapatkan pertolongan. Setelah mendapat perawatan, mendadak bungsu dari tiga bersaudara ini tak mampu mengangkat kepala.

Saat diperiksa, dokter menyimpulkan Suhardi mengalami kelumpuhan jaringan syaraf. Akibatnya, sistem organ tubuhnya, termasuk kaki, tangan dan kepala, tidak mampu bekerja dengan baik. Kondisi itupun menyebabkan ia tidak aktif seperti bayi lainnya.

â??Memang untuk perawatan intensif anak kami ini memerlukan biaya besar. Kalau penghasilan saya sebagai perajin sangkar burung, tidak mampu membiayai pengobatannya. Dalam sehari, saya hanya berpenghasilan Rp30 ribu. Uang itu hanya bisa untuk biaya kebutuhan sehari-hari.

Kalaupun ada sisa, barulah kami gunakan untuk pengobatan. Sementara dua anak saya yang lain, Sujatmiko (23) dan Sudarman (21), hanya bekerja serabutan, sebagai buruh tani panggilan. Kami ingin Suhardi mendapatkan pengobatan gratis,â?? ujar Tumiarso sembari mengatakan bahwa belum ada satu pun pegawai Dinas Kesehatan, Puskesmas dan pihak Kecamatan Gunung Maligas yang menjenguk Suhardi.

Sumber : Batakspot.Com
Share this article :

0komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Qiwoel Friends

Sarankan CeQi di Google ya

Daftar Isi Blog Terbaru-Terlawas

Yang Sering Dibaca

 
CeQi Blog Supported By :Duniaq Duniamu.com | Asalasah | Maskolis | jadigitu.com
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Esabong - All Rights Reserved
Template Modified by esabi wibowo Design by Maskolis Template