Artikel CeQi Terkini :
Home » , » Depok Dinilai Kota Paling Rawan Kejahatan

Depok Dinilai Kota Paling Rawan Kejahatan

Denger2 Gini Gan ..



Kota Depok dinilai sebagai kota paling rawan terhadap aksi kejahatan anak dibandingkan dengan kota lainnya di Jabodetabek. Menurut Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, pembangunan Depok yang sangat pesat membuat kota itu memiliki tingkat kerawanan sosial yang sangat tinggi. “Dulu Bekasi, tapi sekarang justru Depok yang paling rawan,” katanya kepada Tempo, Selasa, 9 Oktober 2012.

Arist mengatakan tingginya tingkat pembangunan fisik di Depok tidak disertai dengan pengembangan sumber daya manusianya. Karena itu, kata dia, banyak peristiwa yang melibatkan anak-anak terjadi beberapa waktu terakhir. “Di Depok itu pemerintahnya memaksimalkan pembangunan fisik, tapi masalah sosialnya tidak diperhatikan,” kata dia.

Arist mengatakan tingkat kerawanan Depok terlihat dari banyak peristiwa yang melibatkan anak-anak, setidaknya dalam satu bulan terakhir. “Seperti kasus ASS yang disekap dan diperkosa, lalu dikeluarkan oleh sekolahnya. Kemudian, kasus narkoba, tawuran, pembuangan bayi, dan sebagainya,” kata dia.

Sebelumnya, ASS, 14 tahun, siswi SMP Yayasan Budi Utomo, dikeluarkan oleh pihak sekolah. Pihak sekolah menyatakan siswi korban pemerkosaan itu tidak hadir di sekolah selama dua minggu sehingga terpaksa angkat kaki dari sekolah karena melanggar tata tertib sekolah.

ASS sendiri sebelumnya telah menjadi salah satu korban penculikan dan pemerkosaan seorang laki-laki yang dikenalnya melalui jejaring sosial Facebook. Setelah berkenalan, mereka memutuskan untuk bertemu di depan SMP 3 Depok tanggal 23 September 2012. Korban kemudian dibawa lalu disekap selama sepekan di kawasan Parung dan Ciseeng serta diperkosa sebanyak tiga kali saat disekap.

Karena itu, Komnas PA mendesak kepada Pemerintah Kota Depok untuk segera memberikan perhatian dalam pembangunan masyarakatnya. Pascakasus penculikan dan pemerkosaan siswi SMP itu, kata Arist, pemerintah diminta untuk segera membenahi persoalan sosial yang timbul akibat cepatnya pembangunan di Depok. “Ini merupakan momentum tepat bagi pemerintah,” ujarnya.

Momentum ini, kata Arist, juga menjadi pelajaran bagi para orang tua untuk lebih memberikan perhatian kepada anaknya. Soalnya, dia menilai perhatian dan pendidikan sosial dari orang tua kepada anaknya saat ini sering kali tidak mencukupi. “Karena memang aktivitas anak dan orang tua seringkali tidak bersama dan lebih banyak di luar rumah,” kata dia.

Pihak sekolah juga diminta Arist untuk menambah kegiatan ekstrakurikuler agar siswa mendapatkan pengertian lebih mengenai perkembangan teknologi dunia. “Sekolah juga harusnya membuat ekstrakurikuler mengenai media sosial dan perkembangan teknologi dunia yang kian canggih,” ujar dia. Kegiatan itu diyakininya akan mampu memberikan bekal yang cukup kepada anak agar peristiwa seperti yang dialami ASS tidak terjadi kepada mereka.


Sumber : KASKUS
Share this article :

0komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Qiwoel Friends

Sarankan CeQi di Google ya

Daftar Isi Blog Terbaru-Terlawas

Yang Sering Dibaca

 
CeQi Blog Supported By :Duniaq Duniamu.com | Asalasah | Maskolis | jadigitu.com
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Esabong - All Rights Reserved
Template Modified by esabi wibowo Design by Maskolis Template