Salah satu tujuan yang ingin dicapai
orangtua pastilah memiliki anak dengan kemampuan yang serba bisa dan
mandiri. Namun, salah satu syarat untuk memiliki anak yang percaya
diri dan bisa melakukan berbagai hal positif adalah adanya keyakinan
dan kemauan si anak untuk mampu melakukan apa pun. Lalu bagaimana cara
mendidik anak agar memiliki kepercayaan diri dan "always can do"?
1. Temukan kemampuan unik anak
Ada banyak kesempatan untuk membantu anak-anak menemukan bakat dan kemampuannya. Dukung sepenuhnya kemampuan dan bakat yang mereka miliki. Mungkin hal ini terlihat sederhana, namun terbukti kuat mampu membantu anak-anak lebih percaya
diri dan mampu mengembangkan bakat mereka. Semakin anak-anak mampu
mengenali kemampuan unik mereka, akan semakin tinggi kepercayaan diri
yang mereka miliki. Bantu anak menyadari kemampuannya sendiri tanpa
memaksanya melakukan hal yang tidak diinginkan, dan hentikan
membandingkan kemampuan mereka dengan saudara lainnya.
2. Apresiasi prestasi dan hasil kerja keras mereka
Tidak
ada yang dapat membangkitkan kepercayaan diri dibanding dengan sebuah
penghargaan atau perayaan atas prestasi anak. Hargai setiap usaha dan
prestasi yang dicapai anak, sekecil apapun itu. Buat catatan kecil atau jurnal yang mencatat keberhasilan anak-anak mencapai sesuatu, misalnya belajar naik sepeda, belajar matematika, atau berani tidur sendiri, dan pastikan Anda juga memberikan tanggalnya. Buku ini bisa menjadi kenangan tak ternilai tentang prestasi anak, bahwa ia ternyata sanggup melakukan berbagai hal dengan baik. Jika anak belum bisa membaca, gunakan foto dan tempel pada buku jurnal Anda. Kegiatan ini akan membantu anak untuk melacak keberhasilannya, dan mengembangkan keinginannya untuk tetap maju dan berhasil.
3. Fokus pada tindakan, bukan penampilan
Penelitian
terbaru menunjukkan, terlalu banyak anak-anak -terutama anak
perempuanyang lebih berfokus pada penampilan dan bukan pada apa yang
mampu mereka lakukan. Bantu anak-anak untuk lebih berfokus pada tindakan
dan kegiatan positif lain yang bisa dilakukan ketimbang sekadar
menonjolkan penampilan. Jadilah role model
dengan mendiskusikan tujuan dan keinginan Anda terhadapnya, dan berbagi
kebanggaan Anda atas setiap prestasi mereka. Dengan membicarakan
tentang prestasi dan bukan berfokus pada penampilan, Anda membantu anak untuk mengembangkan keyakinan pribadi atas prestasi dan kemampuannya.
4. Puji anak dengan spesifik
Semua orang menyukai pujian, tak
terkecuali anak-anak. Namun perlu diingat bahwa tidak setiap pujian
kecil bisa meningkatkan harga diri sang anak. Anda tentu juga tak ingin
anak menjadi seseorang yang haus pujian. Ungkapkan pujian yang membangun
kepercayaan diri anak. Puji anak saat ia benar-benar menunjukkan
bakatnya dengan baik, dan juga gunakan kata "karena" dalam pujian Anda
sehingga menjadi lebih spesifik. Puji keahlian anak yang sama selama
beberapa minggu ketika mereka benar-benar melakukan hal yang baik. Hal
ini menyebabkan anak akan percaya pada "pesan" dan mengadopsinya untuk membentuk keyakinan baru tentang kemampuan dirinya.
5. Tonjolkan sisi positif mereka
Cara yang ampuh untuk membantu
anak mengembangkan keyakinan diri yang lebih kuat adalah dengan
mengajarkan self-talk positive. Tidak ada salahnya untuk sedikit
menonjolkan diri Anda tanpa bermaksud untuk menyombongkan diri. Beri
contoh kepada anak beberapa tindakan positif yang Anda banggakan dan
kemudian akui perbuatan tersebut di depan anak. Misalnya, "Ibu pikir,
Ibu tidak bisa memasak sup ini, tapi ternyata bisa dan rasanya enak."
Awalnya mungkin sedikit aneh, namun hal ini bisa membantu anak untuk mengembangkan pikiran bahwa mereka pun mampu melakukan hal-hal yang awalnya mereka pikir tidak mampu mereka lakukan.
6. Tempel slogan motivasi
Pikiran
negatif dapat dengan mudah mematikan kepercayaan diri dan kemampuan
anak. Tak ada salahnya untuk menanamkan pikiran dan slogan positif dalam
hidup keseharian. Misalkan tempel slogan motivasi dan niat positif
untuk anak di kamarnya, atau di tempat yang mudah terlihat olehnya. Ini
cara yang sederhana namun efektif untuk mendorong anak berpikir lebih
postif tentang diri mereka.
7. Hindari selalu membantu mereka memecahkan masalahnya
Tidak ada orangtua yang ingin anak-anaknya kecewa, dan hal ini seringkali membuat orangtua mencoba untuk membantu
memecahkan berbagai permasalahan anak. Namun, berhati-hatilah karena
hal ini ternyata bisa membuat anak menjadi tidak mandiri dan selalu
tergantung pada Anda. Sebaiknya, ambil langkah untuk membantu mereka hanya ketika benar-benar diperlukan saja.
8. Bantu anak belajar dari kesalahan
Setiap
orang pasti sering membuat kesalahan, dan pasti Anda butuh kesempatan
untuk memperbaikinya. Demikian pula dengan anak. Ketika mereka melakukan
kesalahan, sebaiknya jangan menghakimi mereka, tapi bantu mereka untuk belajar dari kesalahannya. Setelah itu, bantu mereka untuk mencapai tujuannya.
Sumber
0komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !