LENSAINDONESIA.COM: Hari ini, bangsa Indonesia memperingati “Hari Sumpah Pemuda”. Presiden Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jusuf Rizal, merefleksikan dengan perjalanan reformasi Gerakan 98. Selama 14 tahun, era reformasi tidak dikawal, tetapi malah diberikan kepada pro status quo.
Menurut Jusuf, akibatnya kondisi bangsa ini cenderung menjadi semakin tidak membaik. Bahkan, pemuda saat ini masuk ke hal-hal yang pragmatis dan hedonis. “Itu yang akan kita perangi saat ini,” kata Jusuf dalam siaran persnya yang diterima
LICOM, Minggu (28/10/12).
LICOM, Minggu (28/10/12).
Jusuf menegaskan, Hari Sumpah Pemuda tidak hanya disikapi satu nusa dan satu bangsa saja, tetapi harus lebih dari itu.
“Saya sangat yakin gerakan pemuda dari zaman dahulu sampai sekarang masih akan tetap menjadi agen perubahan di negara mana pun,” tegasnya.
Namun, lanjutnya, masalahnya adalah jangan sampai pemuda ini menjadi alat dari penguasa. Sehingga menjadi tidak sadar bahwa mereka adalah generasi penerus yang harus terus membawa
perubahan bagi setiap bangsa.
perubahan bagi setiap bangsa.
Tidak sebaliknya, terseret pada kecenderungan korup. “Kalau semua korup, generasi muda korup, maka itu akan menghancurkan bangsa kita (Bro!). Sehingga menjadi pelapukan keutuhan bangsa kita,” tandasnya. @agus irawan
Editor: joko
sumber : lensaindonesia.com
0komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !