5 Tuntutan UGM Terkait KPK vs Polri
Yogyakarta Mahasiswa, dosen, guru besar, dan Rektor UGM beramai-ramai
menggelar aksi mendukung KPK. Mereka menyampaikan 5 tuntutan.
"Pertama, pertarungan KPK dan Polri hanya akan menjadi kemenangan
bagi para koruptor. Karenanya kami menolak berbagai bentuk tekanan
terhadap anggota dan upaya pelemahan KPK," kata Rektor UGM Prof Dr
Pratikno, di kantor Pusat Kajian Antikorupsi (PUKAT), kampus Bulaksumur, Yogyakarta, Senin (8/10/2012).
Kedua, mendesak berbagai pihak menghentikan upaya pelemahan demi menjaga penegakan hukum antikorupsi dan menjaga optimisme rakyat. Ketiga, mendesak Presiden mengambil langkah cepat untuk mendukung KPK dan mengupayakan penguatan posisi KPK. Keempat, mendesak DPR menghentikan revisi UU KPK yang melemahkan KPK.
"Kelima, meminta warga Indonesia waspada terhadap upaya
kriminalisasi dan pelemahan gerakan pemberantasan korupsi yang bisa
muncul sewaktu-waktu," katanya.
Pratikno menandatangani kain putih yang nantinya dikirim ke KPK dan
menulis 'Berantas Korupsi, Selamatkan KPK'. Selain Rektor, Guru Besar
UGM, dosen, aktivis LSM, mahasiswa, dan lain-lain, ikut menandatangani
dan menuliskan kalimat sebagai bentuk dukungan terhadap KPK.
Usai mengeluarkan pernyataan sikap, para mahasiswa dan aktivis LSM
menggelar aksi jalan kaki dari kantor PUKAT menuju Bundaran UGM.
Sumber : http://news.detik..com/read/2012/10/...t-kpk-vs-polri
KPK akan Terus Diserang, Dikriminalisasi. Rektor UGM Nyatakan Dukungan ke KPK !
JOGJA-Rektor UGM, Pratikno, berencana menyatakan dukungan terhadap
Komisi Pemberantasan Korupsi di Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM
pada Senin, 8 Oktober 2012. Pernyataan dukungan kepada lembaga
antirasuah tersebut, kata Pratikno, merupakan pernyataan resmi UGM
secara institusi. "Ya, besok pukul 9 di Pukat UGM," kata Pratikno saat
dihubungi Tempo, Ahad, 7 Oktober 2012.
Humas UGM, Wijayanti, menambahkan, keputusan penyampaian dukungan
tersebut muncul pada Sabtu kemarin, atau sehari setelah Gedung KPK
digeruduk oleh puluhan personel kepolisian pada Jumat malam. "Sejak
Sabtu sudah muncul keputusan UGM secara institusi untuk menyampaikan
dukungan ke KPK di Pukat pada hari Senin," ujar dia.
Sebelumnya pada Sabtu, 6 Oktober 2012 sore, puluhan massa dari Badan
Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UGM sudah melakukan aksi
keprihatinan terhadap penyerbuan gedung KPK oleh polisi di bundaran
UGM. Mereka berorasi dan membawa spanduk protes terhadap upaya
kriminalisasi penyidik lembaga antirasuah tersebut. Dalam aksi itu
mereka membentangkan papan berisi tanda tangan dukungan penuntasan kasus
simulator kemudi.
Koordinator kebijakan eksternal BEM KM UGM, Ahmad Rizky, yang memimpin
aksi itu, mengatakan organisasinya medesak Presiden mengambil langkah
untuk membantu KPK segera menuntaskan kasus simulator kemudi. Rizky
dalam aksi tersebut juga meminta Presiden dan seluruh jajaran
pemerintahannya segera menyatakan penolakan terhadap upaya kriminalisasi
KPK. "Kami dukung KPK segera menuntaskan kasus simulator kemudi," ujar
dia kepada wartawan.
Pada hari yang sama, seusai berbicara di sebuah seminar korupsi di
Magister Manajemen UGM, Direktur Bidang Advokasi Pukat UGM, Oce Madril,
mendesak Presiden SBY segera campur tangan dalam penyelesaian kasus
simulator kemudi. Kata Oce, saat ini Presiden tidak bisa sekadar
memberikan imbauan, atau malah diam, melainkan harus memerintahkan
Kapolri Timur Pradopo agar membukakan pintu bagi KPK untuk melakukan
tugas "bersih-bersih" di lembaganya. "Kalau Presiden tak segera
mengambil langkah itu, ini mencederai kewenanganya. Padahal, dia punya
otoritas untuk memperkuat KPK," kata dia.
Masyarakat Cinta Indonesia Cinta Komisi Pemberantasan Korupsi (Cicak)
menduga serangan sejumlah pihak terhadap KPK masih akan berlanjut.
Menurut Koordinator Cicak, Usman Hamid, upaya penjemputan paksa penyidik
KPK Novel Baswedan bukan teror yang terakhir pada lembaga antirasuah
tersebut.
"Surat penangkapan pada Novel kemarin masih belum memenuhi syarat. Kami
menduga ada kemungkinan upaya penangkapan dan lainnya belum akan
dihentikan," kata Usman dalam aksi dukung KPK bertajuk "Di Mana SBY?" di
Bundaran Hotel Indonesia, Ahad, 7 Oktober 2012.
Karena itu, Cicak mendesak Presiden bersikap tegas dalam kasus ini.
Presiden diminta memerintahkan Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur
Pradopo agar tidak memanfaatkan bawahannya untuk tujuan-tujuan di luar
hukum, dan di luar tugas serta fungsi pokok kepolisian. "Langkah Polri
di KPK pada Jumat malam lalu itu keliru. Mereka juga terlalu vulgar
menggempur KPK," kata Usman.
Usman menilai pengiriman personel kepolisian ke Kuningan, Jumat malam
lalu, tak semata ingin menangkap Novel Baswedan, penyidik yang bertugas
di KPK. Sebab, jika itu tujuannya, polisi bisa saja menangkap Novel di
tempat selain KPK. "Kami yakin usaha menangkap Novel tidak murni, tapi
memang untuk menghalangi KPK mengusut kasus simulator ujian surat izin
mengemudi."
Polemik Polri dengan KPK meruncing setelah Jumat malam lalu anggota
Kepolisian Daerah Bengkulu, Polda Metro Jakarta Raya, dan Provost Mabes
Polri berencana membekuk penyidik Polri yang bertugas di KPK, Novel
Baswedan, atas tuduhan penganiayaan yang terjadi 2004 silam. Novel
adalah salah satu penyidik yang menangani kasus suap pengadaan simulator
SIM.
Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris, Jenderal Sutarman, menyebut
rencana penangkapan Novel sudah sesuai prosedur. Adapun Wakil Ketua KPK,
Bambang Widjojanto, menyatakan pihaknya akan mempertahankan Novel dan
menyediakan pendampingan hukum kepada penyidik berpangkat komisaris
polisi tersebut.
Sumber : http://m.rimanews.com/read/20121007/...ukungan-ke-kpk
Rektor UGM Kecam Upaya Pelemahan KPK
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM)
Yogyakarta, Pratikno, memimpin aksi para aktivis anti korupsi di kampus
setempat sebagai bentuk dukungan UGM terhadap Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) di Pusat Studi Anti Korupsi (Pukat) setempat, Senin
(8/10).
Sementara di halaman Pukat UGM, puluhan mahasiswa UGM juga menggelar aksi serupa.
Aktivis anti korupsi di UGM yang ikut dalam aksi tersebut antara lain,
Zaenal Arifin Mochtar, Saldi Isra, Djamaludin Ancok, Senawi, dan
beberapa tokoh lainnya.
"Menyelamatkan KPK dari segala bentuk tindakan yang melemahkan KPK
berarti menyelematkan RI dari kehancuran karena korupsi," ucap Pratikno
saat membacakan pernyataan sikap UGM terkait kasus yang tengah melanda
KPK.
Menurut Pratikno, posisi KPK yang kuat menjadi sangat penting bagi upaya
pemberantasan korupsi. Karenanya, KPK menurutnya harus dijaga,
diselematkan dan diefektifkan kerjanya dengan dukungan dari seluruh
komponen bangsa.
Karena itu, kata dia, UGM memprihatinkan upaya pelemahan KPK melalui
beberapa cara, yaitu rencana revisi UU KPK dan tekanan terhadap personel
KPK.
"Kita juga mengimbau berbagai pihak untuk menghentikan segala macam tindakan pelemahan tersebut," tegasnya.
"Kita juga menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia agar waspada
terhadap segala bentuk kriminalisasi dan pelemahan gerakan pemberantasan
korupsi yang mungkin saja muncul setiap waktu dalam bentuk berbeda,"
tambahnya.
Aksi tersebut akan dilanjutkan di depan Gedung Agung Yogyakarta bersama ratusan civitas akademika UGM dan mahasiswa Yogyakarta.
================================
Mahasiswa yg lain mana?
Dosen yg lain mana?
Guru Besar yg lain mana?
Rektor yang lainnya kemana?
Dukung KPK Dukung sikap ANTIKORUPSI!
Dukung KPK mempertinggi eksistensi sikap ANTIKORUPSI!!
Hidup ANTIKORUPSI, Hidup Rakyat Indonesia, Hidup Mahasiswa!
Home » Kontroversi , Politik , Serba Serbi , Trending Topik » Dukung KPK, REKTOR, Guru Besar, Dosen UGM Turun Lapangan Melakukan Aksi
0komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !