"Guru Indonesia kurang inovasi dan improvisasi," kata Masaaki. Kehadiran pakar pendidikan ini merupakan kerja sama pendidikan antara Universitas Negeri Malang dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Menurut para pakar, banyak ditemukan guru yang tak menguasai materi yang diajarkan kepada siswa. Jadi, proses pengajaran di Indonesia tak sesuai dengan metode dan sistem pengajaran.
“Kegagalan pendidikan lebih banyak disebabkan oleh kesalahan guru yang kurang kreatif dalam mengajar siswanya. Apalagi mengajar materi yang berkaitan dengan sains dan pengetahuan alam,” kata Masaaki.
Untuk itu, perguruan tinggi sebagai pencetak guru diminta mengajarkan sistem pembelajaran yang kreatif. Kreativitas, katanya, merupakan modal utama guru. “Kalau guru tak menguasai materi, bagaimana siswa memahaminya?” ucap Masaaki.
Dia membandingkan dengan kondisi guru di Jepang yang diutamakan untuk pintar berimprovisasi dan kreatif. Dengan begitu, ilmu lebih mudah ditularkan kepada para siswa.
Rie Takahashi mengingatkan pentingnya kontribusi orang tua siswa dan lingkungan terhadap keberhasilan belajar siswa. “Pendidikan bukan hanya monopoli tugas pendidik dan guru di sekolah,” katanya.
www.jurnaldunia.com
0komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !