Hal inilah yang dilakukan oleh sebuah keluarga di Singapura yang membangun Armadillo House. Rumah bergaya minimalis rancangan Formwerkz Architects ini sengaja didesain untuk menghadirkan suasana damai di tengah keramaian lalu lintas kota.
Rumah dua setengah lantai ini terletak di jalan raya yang ramai. Sejak awal membangun rumah ini, si pemilik dan arsitek memang terganggu dengan kebisingan jalan raya di dekat rumah, belum lagi masalah polusi dan privacy.
Membangun tembok besar memang dengan mudah dapat memecahkan masalah tersebut, tetapi rumah akan gelap, karena tidak mendapat sinar matahari. Sang desainer akhirnya menemukan pemecahannya setelah terinspirasi bentuk armadillo—sejenis trenggiling yang memiliki sisik seperti perisai yang bertumpuk-tumpuk.
Bagian fasade rumah terlihat seperti perisai yang menghalangi dinding dari sinar matahari langsung. Bentuk perisai ini ini mampu menghalangi masuknya polusi debu dan suara ke dalam rumah. Selain itu, juga menghadirkan suasana privacy, tanpa harus merasa terkungkung di dalam tembok, karena cahaya alami dari luar rumah tetap bisa masuk. Untuk menambah kenyamanan, sebuah kipas mekanik mengembuskan udara dari lantai dasar ke lantai atas.
Belum lama ini, Armadillo House dianugerahi penghargaan Honorable Mention dalam SIA Design Award ke-12, juga dinominasikan dalam World Architecture Festival 2012 yang dihelat pertama kali di Singapura.
Anto Erawanantoerawan@rumah.com
foto: Formwerkz Architects & Inhabitat
sumber : www.rumah.com
0komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !