Panja RUU Palang Merah Indonesia Baleg DPR yang baru pulang dari kunker ke Denmark dan Turki berencana mengubah logo Palang Merah Indonesia (PMI) menjadi bulan sabit merah. PDIP belum mengambil sikap resmi, namun mempertanyakan urgensinya.
"Menurut saya pribadi logo PMI kenapa ya harus diganti? Apakah selama ini ada yang salah atau menganggu kinerja Palang Merah Indonesia dari logo tersebut?" kata Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo, kepada detikcom, Selasa (11/9/2012).
Sejak kecil Tjahjo sudah mengenal logo Palang Merah Indonesia sesuai dengan namanya. Logo tersebut juga sudah terpatri di benak seluruh rakyat Indonesia.
"Bukannya logo tersebut sudah populer di Indonesia? Apakah ada sanksi dari Palang Merah Internasional kalau tidak diganti? Atau ada usulan perorangan?" ujarnya heran.
Baginya yang paling penting adalah kinerja PMI yang harus didukung DPR, dan bukan malah mempermasalahkan logonya. Masyarakat memerlukan keberadaan PMI setiap saat karena PMI ada untuk menjamin kesehatan masyarakat.
"Yang penting bukan logonya tapi action Palang Merah buat masyarakat yang tertimpa musibah dan membangun solidaritas Palang Merah seluruh Indonesia," tegasnya.
Panja RUU Palang Merah Indonesia (PMI) Baleg DPR telah tuntas kunjungan kerja ke Denmark dan Turki. Mereka akan membahas kemungkinan merubah lambang PMI.
Menurut Anggota Baleg DPR dari Hanura Djamal Aziz, keinginan Baleg untuk mengubah lambang PMI semakin menguat. Karena kunker ke dua negara Eropa yang disebut-sebut menghabiskan anggaran Rp 1,3 miliar tersebut memang diarahkan untuk mengubah lambang PMI.
"Mayoritas anggota Baleg yang Muslim terbuka pandangannya untuk menggunakan lambang bulan sabit merah. Karena di Denmark sekalipun ternyata sangat terbuka dengan lambang apapun. Nanti pimpinan akan menjelaskan secara resmi mengenai hal ini," kata Djamal kepada detikcom, Selasa (11/9/2012).
(van/vta)
0komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !