Kabar mengejutkan datang hari Sabtu (16/09/2012), pengadilan negeri Jakarta Pusat menyatakan Telkomsel pailit! Hebat nih hakimnya berani membuat keputusan yang "menantang" penguasa.
Kisah bermula saat PT Prima Jaya Informatika mengajukan gugatan sebesar Rp 5,3 miliar karena Telkomsel ingkar janji. Telkomsel menghentikan kontrak kartu voucher dengan PT Prima Jaya Informatika yang memiliki nilai kontrak Rp 200 miliar untuk masa 2 tahun. Yang terjadi kerjasama baru berlangsung 1 tahun Telkomsel menghentikan kerjasamanya secara sepihak.
''Kerjasama dibuat pada 1 juni 2011 dalam bentuk distribusi kartu voucher isi ulang dan kartu perdana prabayar berdesain atlet nasional selama 2 tahun. Namun pada Juni 2012 kerjasama dihentikan sepihak sehingga kami mengalami kerugian sebesar Rp 5,3 miliar,'' - kuasa hukum PT Prima Jaya, Kanta Cahya.
Tentu saja sebelum dibawa ke pengadilan PT Prima Jaya Informatika telah berusaha meminta penjelasan dari direksi Telkomsel perihal penghentian kerjasama kartu Prima namun tidak mendapatkan tanggapan yang serius.
 |
| Rudy Hartono saat peluncuran kartu PRIMA |
Ide membuat kartu voucher isi ulang dan kartu perdana pra bayar sendiri adalah untuk menyantuni mantan atlet nasional yang mana hidup mereka sering diabaikan oleh pemerintah setelah tidak menjadi atlet. Adalah Rudy Hartono juara All England yang menandatangani MOU kerja sama Yayasan Olahraga Indonesia dengan Telkomsel untuk penjualan kartu prima.
Pailitnya Telkomsel membuat konsumennya resah, bagaimana bisa perusahaan dengan penghasilan Rp 11 trilyun setahun dinyatakan pailit karena hutang sebesar Rp 5,3 milyar.
Pelajaran bagi Telkomsel ataupun perusahaan besar lainnya untuk tidak sombong dan mendzalimi orang (perusahaan) kecil. Sebelum ke pengadilan sudah ditanya baik-baik alasan pemutusan kontrak tapi tidak ditanggapi.
sumber : http://www.catatan-r10.com
0komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !