"Berdiri tegak tepat perempatan/
Mata memandang lihat siapa yang sial/
Kasau kusuk kiri kanan cari-cari kesempatan/
Otot urat keringat ayo tawar di trotoar/
Awas polizei!,"
Mata memandang lihat siapa yang sial/
Kasau kusuk kiri kanan cari-cari kesempatan/
Otot urat keringat ayo tawar di trotoar/
Awas polizei!,"
Musik bukan sekadar didengar dan memanjakan telinga. Banyak musisi yang telah memanfaatkan medium itu untuk menyampaikan kritik atau unek-unek terhadap kondisi lingkungan sosialnya yang mencemaskannya.
The Brandals misalnya. Dalam ajang musik tahunan Jakarta Blues Festival 2012, di TennisIndoor Senayan, Jakarta, mereka memainkan sebuah komposisi yang sarat kritik dari albumDGNR8 rilisan tahun 2011, berjudul "Awas Polizei!".
"Sekarang ramai berita perselisihan dua lembaga hukum di negeri kita ya," seru Eka, sang vokalis sebelum menyanyikan "Awas Polizei!", yang kemarin tampil di Red Stage, Tennis IndoorSenayan, Jakarta.
Ya, sepekan lalu, perseteruan KPK dan Polri menjadi sorotan hampir semua media massa yang ada. Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidatonya untuk menyampaikan pendapat dan masukan supaya masalah tersebut mendapat titik terang.
"Berdiri tegak tepat perempatan/ Mata memandang lihat siapa yang sial/ Kasau kusuk kiri kanan cari-cari kesempatan/ Otot urat keringat ayo tawar di trotoar/ Awas polizei!," demikian satu baitlirik lagu itu.
Band yang kemudian menyingkat namanya menjadi BRNDLS itu, memainkan beberapa lagu hits-nya. Mereka juga sempat membawakan sejumlah lagu lawas. Di antaranya "Stoned Traveler" milik Roger Alan Wade dan "Johnny B Good" karya Chuck Berry. Eka dan kawan-kawan berkolaborasi dengan Donny Suhendra.
komentar : lucu juga ne lirik, salut buat brandals!
0komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !