Anda
tahu fast food tidak sehat untuk anak-anak, tapi bukan berarti Anda
tidak membelikannya sama sekali, kan? Anda juga mungkin berpikir bahwa anak
Anda tidak membutuhkan mainan baru, tapi Anda tahu kalau Anda
membelikannya mainan baru, ia akan super senang menerimanya, terlepas ia
membutuhkannya atau tidak.
Memanjakan anak bila dilakukan sesekali, efeknya mirip seperti sebuah kejutan manis. Semua pasti menyukainya. Ya, memanjakan pun harus ada batas dan dilakukan secara terkontrol, agar tak berbalik menjadi ‘senjata’ yang mencelakakan Anda. Cara cerdas memanjakan anak menurut psikolog Roslina Verauli berikut mungkin bisa jadi panduan buat Anda:
- Jangan mengubah biological clock anak. Misalnya, membolehkan anak tidur larut malam saat libur, membiarkannya bangun siang dan melewatkan sarapan di hari libur dan sebagainya. Ingat, Ma, tubuh anak memerlukan keteraturan. Membiarkannya tidur larut malam akan ‘mencuri’ kebutuhan tidurnya yang seharusnya 10 - 12 jam.
- Hindari pemanjaan yang membuat anak menjadi tidak mandiri. Misalnya, selalu memandikan, menyuapi, mengambilkannya minum dan sebagainya. Selalu membantu anak melakukan hal-hal di atas justru akan membuatnya incompetence. Jadi, pastikan anak sudah tak lagi dibantu melakukan hal-hal di atas sejak berusia 4 tahun.
- Hindari selalu memenuhi keinginan anak. Anda boleh sesekali memanjakannya, yaitu memenuhi keinginannya tanpa syarat. Penuhi keinginannya saat Anda ingin memberinya reward, misalnya karena dia telah berlaku baik atau mengerjakan tugasnya dengan rajin.
- Pastikan anak tahu tentang standar nilai yang Anda terapkan padanya, beserta alasannya. Misal, anak tidak boleh makan snack ber-MSG karena bisa membuatnya batuk atau terkena radang tenggorokan. Nantinya, ketika suatu saat Anda mengizinkannya mengonsumsi makanan ini, ia bisa mengontrol diri karena teringat dengan batasan yang sudah Anda berikan.
- Tak ada salahnya mengajarkan sekaligus membiasakan anak untuk sedikit bersusah payah ketika akan mendapatkan sesuatu. Terbiasa memberikan fasilitas atau kemudahan untuk anak, akan membuat ia terbiasa dengan kenyamanan dan enggan bekerja keras. Jadi, kalau ingin mendapatkan barang mahal, ajarkan anak untuk melakukan hal-hal ekstra. Salah satu contohnya menabung.
Memanjakan anak bila dilakukan sesekali, efeknya mirip seperti sebuah kejutan manis. Semua pasti menyukainya. Ya, memanjakan pun harus ada batas dan dilakukan secara terkontrol, agar tak berbalik menjadi ‘senjata’ yang mencelakakan Anda. Cara cerdas memanjakan anak menurut psikolog Roslina Verauli berikut mungkin bisa jadi panduan buat Anda:
- Jangan mengubah biological clock anak. Misalnya, membolehkan anak tidur larut malam saat libur, membiarkannya bangun siang dan melewatkan sarapan di hari libur dan sebagainya. Ingat, Ma, tubuh anak memerlukan keteraturan. Membiarkannya tidur larut malam akan ‘mencuri’ kebutuhan tidurnya yang seharusnya 10 - 12 jam.
- Hindari pemanjaan yang membuat anak menjadi tidak mandiri. Misalnya, selalu memandikan, menyuapi, mengambilkannya minum dan sebagainya. Selalu membantu anak melakukan hal-hal di atas justru akan membuatnya incompetence. Jadi, pastikan anak sudah tak lagi dibantu melakukan hal-hal di atas sejak berusia 4 tahun.
- Hindari selalu memenuhi keinginan anak. Anda boleh sesekali memanjakannya, yaitu memenuhi keinginannya tanpa syarat. Penuhi keinginannya saat Anda ingin memberinya reward, misalnya karena dia telah berlaku baik atau mengerjakan tugasnya dengan rajin.
- Pastikan anak tahu tentang standar nilai yang Anda terapkan padanya, beserta alasannya. Misal, anak tidak boleh makan snack ber-MSG karena bisa membuatnya batuk atau terkena radang tenggorokan. Nantinya, ketika suatu saat Anda mengizinkannya mengonsumsi makanan ini, ia bisa mengontrol diri karena teringat dengan batasan yang sudah Anda berikan.
- Tak ada salahnya mengajarkan sekaligus membiasakan anak untuk sedikit bersusah payah ketika akan mendapatkan sesuatu. Terbiasa memberikan fasilitas atau kemudahan untuk anak, akan membuat ia terbiasa dengan kenyamanan dan enggan bekerja keras. Jadi, kalau ingin mendapatkan barang mahal, ajarkan anak untuk melakukan hal-hal ekstra. Salah satu contohnya menabung.
0komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !